
Directed by Pierre Coffin, Chris Renaud Produced by Janet Healy, Christopher Meledandri Written by Cinco Paul, Ken Daurio Starring Steve Carell, Kristen Wiig, Benjamin Bratt, Miranda Cosgrove, Elsie Fisher, Dana Gaier, Russell Brand, Ken Jeong, Steve Coogan, Moisés Arias, Nasim Pedrad, Kristen Schaal, Pierre Coffin, Chris Renaud, Vanessa Bayer Music by Pharrell Williams, Heitor Pereira Editing by Gregory Perler Studio Illumination Entertainment Running time 98 minutes Country United States Language English
sebagai sebuah karya perdana, Despicable Me
(2010) jelas bukanlah sebuah karya yang buruk. Meskipun dengan naskah
cerita yang jelas jauh dari kecerdasan film-film animasi karya Pixar
Animation Studios, termasuk sekuel dari film-film animasi yang mereka
produksi, film yang diproduksi oleh Illumination Entertainment ini masih
mampu tampil menghibur dengan deretan pengisi suara yang berhasil
menghidupkan setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita, pemanfaatan
efek visual yang maksimal dan… kehadiran karakter pendukung bernama minions yang secara mengejutkan mampu mencuri perhatian begitu banyak penonton dunia. Dengan formula tersebut, Despicable Me
yang dibuat dengan biaya produksi sebesar hanya US$69 juta berhasil
mengumpulkan total pendapatan sebesar lebih dari US$543 juta dari masa
perilisannya di seluruh dunia. Atau dalam bahasa lain di Hollywood…
sekuel!
Masih
mengandalkan naskah cerita yang ditulis oleh duo Cinco Paul dan Ken
Daurio serta pengarahan dari Pierre Coffin dan Chris Renaud, Despicable Me 2
sayangnya tetap tidak akan menghadirkan kualitas penceritaan yang lebih
baik jika dibandingkan dengan seri pendahulunya. Paul dan Daurio
sepertinya telah menyadari bahwa naskah cerita mereka yang terdahulu
menyimpan daya tarik yang begitu minimalis terhadap sang karakter utama,
Gru yang merupakan sosok penjahat yang kemudian mengubah jalan hidupnya
menjadi lebih baik setelah perkenalannya dengan tiga sosok gadis kecil.
Namun, daripada berusaha untuk memberikan Gru alur cerita yang lebih
kuat lagi, Paul dan Daurio justru berpaling pada kumpulan minions untuk mengisi setiap sudut jalan penceritaan Despicable Me 2. Hasilnya, ibarat sekumpulan cheerleaders cantik yang terus menari di sepanjang sebuah pertandingan bola basket yang begitu membosankan, kumpulan minions tersebut dimanfaatkan Paul dan Daurio secara maksimal untuk mengalihkan perhatian penonton dari alur cerita utama Despicable Me 2 yang sejujurnya patut dipertanyakan keberadaannya.
Jalan cerita Despicable Me 2
sendiri dimulai ketika Gru (Steve Carrell) diculik oleh salah seorang
agen The Anti-Villain League, Lucy Wilde (Kristen Wiig). Penculikan
tersebut sama sekali tidak bertujuan buruk bagi Gru. Lucy justru membawa
Gru ke markas besar The Anti-Villain League untuk menemui pemimpin
mereka, Silas Ramsbottom (Steve Coogan), yang kemudian meminta bantuan
Gru untuk menemukan seorang penjahat yang telah mencuri sebuah
laboratorium penelitian yang berisikan sebuah formula kimia yang jika
disalahgunakan akan mampu mengubah makhluk hidup menjadi sosok yang
mematikan. Walau pada awalnya menolak tawaran tersebut, dengan beralasan
bahwa ia lebih memilih untuk berkonsentarasi menjadi ayah yang baik
bagi ketiga puterinya, Margo (Miranda Cosgrove), Edith (Dana Gaier) dan
Agnes (Elsie Fisher), Gru kemudian menyanggupi untuk memenuhi tugas
tersebut.
Walau memiliki jalan penceritaan yang
menjanjikan akan kehadiran deretan adegan aksi yang terjadi selama
karakter Gru melaksanakan tugasnya dalam menyelamatkan dunia, namun Despicable Me 2
justru begitu jauh dari kesan tersebut. Dalam perjalanannya, alur
cerita mengenai karakter Gru dan Lucy Wilde yang mencari jejak sang
karakter antagonis kemudian terpecah menjadi begitu banyak bagian: kisah
mengenai hubungan personal antara karakter Gru dan Lucy Wilde yang
kemudian berkembang, hubungan Gru dan ketiga puterinya, kisah asmara
pertama antara karakter Margo dengan Antonio yang kemudian membuat Gru
menjadi was-was, beberapa plot cerita yang dibangun berdasarkan sudut
pandang beberapa karakter pendukung lain hingga kisah mengenai pencarian
jodoh yang tepat bagi Gru yang entah bagaimana bisa diselipkan dalam
berbagai deretan plot cerita yang sebelumnya telah dihadirkan Despicable Me 2. Secara sederhana, alur penceritaan Despicable Me 2 adalah begitu tidak beraturan.
Yang menjadi kunci penyatu dari seluruh plot penceritaan yang saling tidak berkesinambungan tersebut adalah kehadiran kumpulan minions di setiap adegan film ini. Harus diakui, kumpulan minions yang dihadiirkan dalam seri Despicable Me
memiliki daya tarik yang begitu kuat. Siapapun dipastikan tidak akan
sanggup untuk menahan senyum mereka ketika kumpulan makhluk berwarna
kuning tersebut telah melakukan aksi-aksi bodoh mereka di depan layar
bioskop. Namun, Despicable Me 2 memanfaatkan daya tarik para minions sehingga seringkali mengenyampingkan jalan cerita utama yang sedang berjalan. Akibatnya, tidak hanya banyak plot penceritaan Despicable Me 2 yang gagal untuk dikembangkan dengan baik, kumpulan minions
yang awalnya tampak begitu menarik dan lucu tersebut akhirnya justru
menjadi melelahkan keberadaannya – dan Illumination Entertainment bahkan
telah menyiapkan sebuah spin-off dari seri Despicable Me berjudul The Minions yang jelas akan berisi para minions tersebut secara maksimal. Despicable Me 2
jelas terasa berantakan akibat naskah cerita arahan Cinco Paul dan Ken
Daurio yang terlalu mengandalkan asumsi bahwa penonton akan tetap merasa
terhibur dengan kehadiran minions dalam jumlah yang lebih besar.
Dengan karakter-karakter yang gagal untuk tergali dengan baik, wajar jika performa para jajaran pengisi suara Despicable Me 2
juga tidak pernah terasa tampil maksimal maupun istimewa. Steve Carrell
dan Kristen Wiig setidaknya masih mampu menghidupkan karakter mereka
dengan baik. Begitu juga dengan Miranda Cosgrove, Elsie Fisher, Benjamin
Bratt serta Ken Jeong yang mampu mencuri perhatian. Peningkatan
kualitas yang cukup dapat dirasakan hadir dari penampilan visual film
ini, dengan penggunaan teknologi 3D di beberapa adegan terasa begitu
hidup. Tata musik arahan Pharrell Williams dan Heitor Pereira juga cukup
mampu membawakan atmosfer menyenangkan pada alur penceritaan Despicable Me 2.
Apakah Despicable Me 2 berkualitas
buruk? Tergantung bagaimana Anda melihatnya. Sebagian dari penonton
jelas akan merasa terhibur dengan berbagai kegilaan dan kebodohan yang
dihadirkan para minions di sepanjang penceritaan film ini. Namun,
berbagai atraksi hiburan yang tersaji tersebut jelas tidak akan dapat
melepaskan fakta bahwa Despicable Me 2 tersusun atas konstruksi
dasar cerita arahan Cinco Paul dan Ken Daurio yang begitu lemah dan sama
sekali tidak mampu dikembangkan dengan baik oleh duo sutradara Pierre
Coffin dan Chris Renaud. Despicable Me 2 jelas lebih sering terasa sebagai sebuah film yang diperuntukkan bagi para penggemar minions
daripada mereka yang ingin mengetahui kelanjutan kisah karakter Gru
yang telah dipaparkan pada seri sebelumnya. Menghibur, namun jelas
terasa terlalu dangkal untuk mampu meraih penonton dalam jangkauan yang
lebih luas.
Trailer:
No comments:
Post a Comment